Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi

Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Dosen Pengampu Peradilan Semu Hukum Perdata Andra Bani Sagalane S.H., M.H, Melantan Para Mahasiswa STIH Painan dalam Simulasi Praktek Tanya Jawab di Kampus STIH Painan, jalan Raya Serang No.18, Sukanagara, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Serang Banten, Sabtu (20/1/2024).
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi
Usai Ikuti Peradilan Semu, Puluhan Mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta Akan Hadapi Sempro dan Skripsi

Kabupaten Tangerang, HarianBerita.ID – Puluhan mahasiswa kelas khusus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta, kembali mengikuti kali ketiga kegiatan Peradilan Semu (PS) Hukum Pidana dan Hukum Perdata di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Painan.

Acara kegiatan terakhir Peradilan Semu dalam penilaian simulasi hukum pidana di ikuti ke-20 mahasiswa kelas khusus PWI Jakarta dan diberikan tuntunan dosen pengampu Fitriyanti SH., M.H, dengan mendapat respon positif dan penilaian terbaik.

“Kelas khusus PWI Jakarta bagus, kompak dan keren. Cara penyampian narasinya sangat lantang,” ucap Fitriyanti usai acara pada awak media di Kampus STIH Painan, jalan Raya Serang No.18, Sukanagara, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Serang Banten, Sabtu (20/1/2024).

Setelah berakhirnya mengikuti kegiatan Peradilan Semu Hukum Pidana, para mahasiswa kelas khusus PWI Jakarta di semester VIII atau semester akhir akan menghadapi berupa kegiatan penting seminar proposal (Sempro).

Kemudian, para mahasiswa kelas khusus PWI Jakarta berlanjut mengikuti kegiatan bimbingan skripsi, lalu meneruskan ke sidang yudisum dan setelah itu di wisuda.  

Menurut Fitriyanti untuk Peradilan Semu Hukum Pidana, para mahasiswa kelas khusus PWI begitu berantusias mengikuti dan sangat bagus penerapanya.

Diakui Dosen Pengampu Hukum Pidana, untuk Peradilan Semu Hukum Pidana sudah banyak yang menjalani praktek di Pengadilan, Kepolisian, Penyidikan maupun di Kejaksaan.

“Saya harapkan, para mahasiswa kelas khusus PWI Jakarta dan seluruh mitra kelas STIH Painan kedepan dapat menerapkannya, serta dapat menjaga nama baik kampus. Terutama untuk para alumni kelas khusus PWI Jakarta,” pinta Fitriyanti. 

Sementara itu dosen pengampu Peradilan Semu Hukum Perdata, Andra Bani Sagalane S.H., M.H., dalam kegiatan tersebut telah membimbing para mahasiswa untuk mengikuti ke tiga kalinya dalam praktek simulasi beracara.

Andra Bani Sagalane selain melakukan implementasi praktek, Dosen Pengampu lulusan S1 (S.H.) Universitas Trisakti dan S2 (M.H.) Universitas Jayabaya juga memberikan materi tanya jawab kepada para mahasiswa dan simulasi praktek dilaksanakan sampai selesai putusan antara penggugat Gibson L Sihombing dan tergugat Tubagus Slamet Riyadi. 

“Jika dalam gugatan penggugat mencantumkan tiga poin permintaan saja dalam petitum, maka di repliknya pun ketika penggugat menjawab jawaban dari tergugat, baiknya hanya mencantumkan tiga poin permintaaan saja dan bahkan di kesimpulan pun demikian. Jadi konsisten antara gugatan, replik dan kesimpulan, karena ini peradilan umum di bawah MA, minimal bersidang harus dengan tiga hakim, lima, tujuh dan sembilan juga boleh, karena harus ganjil," terang Andra Bani Sagalane.

Ditambahkannya, selain dirinya sebagai dosen pengampu. Andra Bani Sagalane juga mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD DKI Jakarta dari PPP, dapil 5, nomor urut 4, Wilayah Jakarta Timur, secara detail menuturkan lebih dalam mengenai peradilan perdata.

"Tapi, dalam hal akimah MK, tentu berbeda karena peradilan MK tidak termasuk yang diatur dalam pasal 11 ayat satu (1) UU tentang Kekuasaan Kehakiman, karena MK punya UU sendiri," jelasnya, ketika memberikan materi replik dan duplik dalam kegiatan praktek Peradilan Semu Hukum Perdata.

Selanjutnya untuk di ketahui, para mahasiswa kelas khusus PWI Jakarta mengawali perkulihan di STIH Painan yang memiliki moto “Unggul, Beda dan Berkarakter” dengan jumlah 22 siswa di tahun ajaran 2020/2021. 

Namun didalam masa perkuliahan, dua mahasiswa meninggal dunia terkena wabah covid-19 dan disebabkan sakit.

Selebihnya didalam perjalanan, ke-20 siswa STIH Painan kelas khusus PWI Jakarta, di semester VI telah mengikuti semester pendek yang diselenggarakan pihak kampus. 

Sebelumnya Cak Herry Sasongko Ludiro, mahasiswa Kelas Khusus PWI Jaya-STIH Painan. Dirinya pernah mengatakan pada awak media dan Ia sangat berharap untuk dapat segera menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi khusus hukum ini. 

“Sesuai harapan kita semua, semoga dua bulan ke depan kuliah dapat selesai,” imbuhnya.

Masih hal yang sama, Penerus Bonar salah seorang mahasiswa STIH Painan Kelas Khusus PWI Jakarta, sekaligus pengelola Majalah Hukum dan Politik KEADILAN dan situs keadilan.id.

Dirinya bersama rekan mahasiswa kelas khusus PWI Jakarta, berkeinginan atau berniat kedepanya mendirikan kantor advokat (Law Firm) dengan membawa nama baik STIH Painan. 

"Kami sudah berencana membuat firma hukum dengan personel seluruh mahasiswa yang ada," ujar Penerus Bonar.

Hal senada juga di utarakan Naek Pangaribuan, siswa yang sama dan pengelola Group ‘Jakartanews’ Media. Dirinya juga berharap dan percaya adanya keadilan pimpinan STIH Painan dalam memberikan kebijakan untuk kelas khusus PWI Jakarta.  

"Saya percaya dengan integritas para pimpinan STIH Painan," tutur dan timpal Naek Pangaribuan, usai menjalani terakhir Peradilan Semu di Kampus STIH Painan. 

Di sisi yang sama Fathan Rangkuti, selaku siswa Kelas Khusus PWI Jakarta dan sekaligus Produser Vidio mengutarakan, STIH Painan merupakan perguruan tinggi ilmu hukum terbaik yang di jalaninya dan Ia juga berharap untuk dapat menyelesaiakan kuliah.

"Tentunya kita berharap dapat dan bisa menyelesaikan kuliah pada waktunya, sesuai ketentuan," kata Fathan Rangkuti, pria yang selalu aktif di setiap perkuliahan. 

Siswa yang sama Teddy Kurniawan, wakil media Voice Of Indonesia (voi.id) beberapa hari lalu telah menerima penghargaan sebagai Kontributor Terbaik dari Jakpro mengungkapkan, Dirinya dengan rekan mahasiswa Kelas Khusus PWI Jakarta dapat menyelesaiakan kuliah bersama.

"Kita masuk bersamaan dan tentunya juga selesai berbarengan," tandas Teddy Kurniawan, mahasiswa termuda di Kelas Khusus PWI Jaya-STIH Painan ini. (TIM)