Kakorbinmas Baharkam Polri panen raya jagung hibrida bersama FKDB: Kolaborasi strategis wujudkan ketahanan pangan nasional

Cianjur, HarianBerita.ID – Masyarakat Desa Jamali, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, menyaksikan momen bersejarah dalam sektor pertanian nasional: Panen Raya Jagung Hibrida di lahan Bela Negara seluas 6 hektar. Kegiatan ini merupakan bagian dari pilot project kolaboratif antara Baharkam Polri dan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), sebagai kontribusi nyata mendukung program ketahanan pangan nasional serta mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuju swasembada pangan.
Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Pol. Edy Murbowo, hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi terhadap capaian luar biasa ini.
"Satu hektar lahan menghasilkan 11,5 ton jagung kering bonggol. Ini bukti nyata bahwa Polri tidak hanya menjadi pengawal keamanan, tetapi juga penggerak ketahanan pangan. Kami akan terus bersinergi dengan petani, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan Indonesia," ujarnya.
Total lahan proyek: 10 hektar (4 hektar dipanen sebelumnya dengan hasil 8,03 ton, 6 hektar dipanen hari ini).
- Rencana perluasan: 30 hektar (2 hektar dalam proses penanaman, 17 hektar dalam tahap verifikasi).
- Target total: 50 hektar, melalui skema kemitraan dengan PT Doa Bangsa Agrobisnis (alokasi: 40% untuk pertanian, 60% untuk FKDB).
Program ini melibatkan 20 petani lokal yang kini mendapatkan penghasilan setara Upah Minimum Kabupaten (UMK) Cianjur.
Suwarso, salah satu perwakilan petani, menyampaikan:
"Dulu kami hanya petani mandiri tanpa bimbingan teknis. Sekarang, kami paham cara menanam jagung secara modern. Panennya bagus, ilmunya bertambah, dan harga diri kami pun terangkat."
Bupati Cianjur melalui Kepala Dinas Pertanian menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif ini.
"Panen ini merupakan hasil dari inovasi teknologi pertanian modern dan sinergi berbagai pihak. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, program ini membuka potensi ekspor. Pemerintah daerah siap mendukung dengan penyediaan sarana produksi, pelatihan, hingga akses pasar," ujarnya.
Jagung hibrida dipilih sebagai komoditas unggulan karena berbagai kelebihan berikut:
1. Produktivitas tinggi: Ukuran tongkol lebih besar dan jumlah lebih banyak.
2. Kualitas biji unggul: Bernutrisi tinggi dan ukuran seragam.
3. Tahan terhadap lingkungan: Adaptif di berbagai kondisi, termasuk lahan kering.
Sejak 2017, FKDB sebagai organisasi kemasyarakatan independen telah berhasil mengubah lahan terlantar menjadi produktif melalui skema ekonomi berkelanjutan.
Irjen Pol. Edy Murbowo menegaskan:
"Kolaborasi ini adalah bukti kerja di sektor hulu. Jika masyarakat sejahtera, maka keamanan dan ketertiban pun terjaga. Kami berkomitmen untuk mereplikasi program ini di wilayah lain dengan pendampingan berkelanjutan."
Turut hadir Kapolres Cianjur, Dandim 0608 Cianjur, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian dan Kemendes PDTT, sebagai bentuk dukungan lintas sektor terhadap program ini.