Jejak Margono Djojohadikusumo: Pendiri BNI dan Penggagas Uang Republik

Jakarta, HarianBerita.ID — Buku Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 1946 yang ditulis HMU Kurniadi dan Jimmy S. Harianto resmi diluncurkan di Kompas Institute, Jumat (8/8/2025). Buku ini merekam perjalanan kakek Presiden Prabowo Subianto itu sebagai pendiri BNI dan penggagas Oeang Republik Indonesia (ORI) yang mematri kedaulatan moneter bangsa pasca-kemerdekaan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan warisan Margono—BNI 1946 dan gerakan koperasi—menjadi instrumen perjuangan ekonomi bangsa. “Ini bagian penting menjaga memori kolektif,” katanya.
Wakil Kepala Staf Presiden Muhammad Qodari menyebut Margono layak diakui sebagai Bapak Uang Republik Indonesia. “Menghadirkan uang Republik bukan sekadar transaksi, tapi harga diri dan kemerdekaan,” ujarnya.
Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menilai gagasan perbankan pro-rakyat Margono relevan untuk menyediakan rumah terjangkau. “Kredit rumah murah adalah instrumen martabat dan kemandirian rakyat,” ucapnya.
Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengaku terinspirasi pesan Margono bahwa bank bukan hanya menghitung uang, tetapi menyusun harga diri bangsa.
Perwakilan keluarga, Mora Dharma Silitonga, mengingatkan pesan Margono: ukuran keberhasilan adalah manfaat bagi rakyat. Penulis HMU Kurniadi dan Jimmy S. Harianto mengungkap riset buku ini memakan waktu lebih dari setahun, menelusuri arsip dan wawancara berbagai pihak.
Wakil Pemimpin Umum Kompas Paulus Tri Agung Kristanto menyebut buku ini sebagai rujukan penting peran founding fathers membangun ekonomi nasional. Peluncuran dihadiri tokoh nasional, akademisi, sejarawan, ekonom, dan keluarga besar Margono, ditutup penandatanganan buku.
Buku yang disusun tim di bawah pimpinan Iqbal Irsyad dengan anggota HMU Kurniadi, Jimmy S Harianto dan M. Asrian Mirza ini kini tersedia di toko buku dan platform daring.