Percikan Harapan: Cerita Satoe Spark dari Gang Satoe

Percikan Harapan: Cerita Satoe Spark dari Gang Satoe
Mahasiswa/i LSPR Bekasi mencoba menghadirkan ruang belajar alternatif yang seru, penuh warna, dan memberdayakan.

Jakarta, HarianBerita.ID — Pagi hari di Gang Satoe, kawasan Jatinegara ramai dengan tawa anak-anak. Mereka duduk melingkar, masing-masing memegang kaos polos dan pewarna kain. 

Mahasiswa/i LSPR Bekasi juga ikut duduk
diantara mereka, berbaur tanpa sekat. Hari itu, menjadi awal dari rangkaian pre-event kegiatan Satoe Spark, sebuah gerakan yang lebih dari program kampus.

Melalui kolaborasi dengan Karang Taruna dan Rumah Belajar Gang Satoe, mahasiswa/i LSPR Bekasi mencoba menghadirkan ruang belajar alternatif yang seru, penuh warna, dan memberdayakan. 

Kegiatan kreatif seperti tie dye bukan hanya untuk menyalurkan ekspresi, namun juga memicu percakapan sederhana tentang makna kebebasan dalam berekspresi. 

Nantinya, hasil karya anak-anak akan ditampilkan saat acara inti, sebagai simbol suara dari gang kecil yang mempunyai potensi besar.

Workshop bukan sekadar kelas–namun interaktif, menyenangkan, dan inklusif. Materi seperti public speaking, teamwork, dan interpersonal skills dibawakan langsung oleh dosen komunikasi dari LSPR dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak usia 10 hingga 15 tahun.

Disinilah semangat sustainability mulai terasa. Satoe Spark bukan hanya memberi, namun juga tumbuh bersama. 

Mahasiswa belajar memahami dinamika sosial yang nyata, anak-anak belajar mengenali potensi diri, dan komunitas lokal diberi panggung untuk terus berkembang.

Bagi mahasiswa/i LSPR Bekasi yang terlibat, Satoe Spark bukan sekedar proyek sosial biasa, melainkan bentuk nyata dari pendidikan berbasis pengalaman. 

Anak- anak tidak hanya datang untuk belajar lalu pulang. Mereka membawa pulang rasa percaya diri yang baru, keterampilan yang berguna, dan semangat untuk terus berkembang. 

Begitupun dengan mahasiswa/i LSPR yang datang dengan niat berbagi, namun pulang dengan banyak pelajaran hidup. Satoe Spark tumbuh dari kesadaran bahwa perubahan tidak harus besar dan bising. 

Terkadang, perubahan dimulai dari gang kecil yang dipenuhi dengan tawa anak-anak, dari percikan warna di kaos polos, dan dari kolaborasi sederhana antara kampus dan komunitas. Pada akhirnya, Satoe Spark bukan hanya tentang hari ini, namun tentang cahaya yang tetap menyala di dalam diri anak-anak.