Kolaborasi Lintas Instansi, PLN UP2B Bali Hijaukan Pesisir Tanjung Benoa Melalui Penanaman Mangrove

Kolaborasi Lintas Instansi, PLN UP2B Bali Hijaukan Pesisir Tanjung Benoa Melalui Penanaman Mangrove
Kegiatan penanaman 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora apiculata di kawasan Nusa Pudut, Tanjung Benoa.

Bali, HarianBerita.ID - PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali melaksanakan penanaman 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora apiculata di kawasan Nusa Pudut, Tanjung Benoa. Kegiatan ini untuk memulihkan kondisi Pulau Pudut seperti sedia kala.

Selain itu, sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan penguatan ekosistem pesisir.

Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang menyasar konservasi ekosistem, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat.

PLN secara tidak langsung sudah mendukung tiga program yang sedang digarap oleh UPTD TAHURA, yaitu rehabilitasi dengan penanaman, pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kelompok, dan kebersihan lingkungan dengan pembersihan sampah plastik,

Diikuti oleh sekitar 70 peserta, dilakukan edukasi penanaman mangrove dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove secara langsung.

Pada sesi akhir ditutup dengan pengumpulan sampah plastic di kawasan mangrove. Dalam aksi bersih-bersih tersebut, berhasil dikumpulkan sebanyak 115,88 kg sampah plastik, yang sebagian besar terdiri dari plastik kemasan, botol, dan limbah rumah tangga.

“Kerusakan ekosistem mangrove salah satunya disebabkan oleh sampah. Sampah merupakan musuh utama saat ini dalam pertumbuhan mangrove. Harapan kita memberikan bantuan 6.000 bibit mangrove agar ke depan ekosistem kelautan dapat terjaga dan masyarakat dapat menikmati manfaatnya,” ujar Komang Teddy Indra Kusuma, Manager PLN UP2B Bali.

I Wayan Sudiana, Lurah Tanjung Benoa, turut mengungkapkan keprihatinan atas abrasi di Pulau Pudut dan pentingnya program pemulihan lingkungan.

Pulau Pudut dulunya berjumlah sekian hektar, namun kini banyak yang tergerus oleh air laut. Masyarakat Tanjung Benoa masih berusaha untuk memulihkan kondisi Pulau Pudut kembali hijau seperti sediakala.

I Nyoman Ridet Artikanaya, Pembina Kelompok Balaram Mangrove Heroes, menambahkan bahwa keberhasilan penanaman tidak hanya diukur dari jumlah bibit yang ditanam, tetapi dari tingkat kelangsungan hidupnya.

Sebagai penggerak lapangan, Ridet menargetkan 85% dari 6.000 bibit ini tetap hidup dan tumbuh maksimal.

Jenis rhizophora apiculata dipilih karena daya adaptasinya terhadap kondisi pesisir yang ekstrem, kemampuannya menahan abrasi, dan efektivitasnya dalam menyerap karbon.

Kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara PLN, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat menjadi kunci dalam pelestarian lingkungan.

PLN berharap program ini tidak berhenti sebagai aksi sesaat, melainkan menjadi bagian dari gerakan lingkungan berkelanjutan yang terus tumbuh untuk Bali yang lebih hijau dan bumi yang lebih bersih.

Segenap Kelurahan Tanjung Benoa, UPTD Taman Hutan Raya (TAHURA) Ngurah Rai, PLN UPT Bali, BMKG, dan Kelompok Balaram Mangroveheroes berterima kasih dan siap hadir serta mendukung program-program PLN lainnya.