Dandim 0508/Depok Berbicara Wawasan Nusantara di Pengajian Ulama Umaro dan Halal Bihalal MUI Kota Depok

Dandim 0508/Depok Berbicara Wawasan Nusantara di Pengajian Ulama Umaro dan Halal Bihalal MUI Kota Depok
Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Imam Widhiarto, S.T., M.M.

Depok, HarianBerita.ID — Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Imam Widhiarto, S.T., M.M., mengungkapkan pentingnya sistem pertahanan semesta untuk menjaga kedaulatan negara.

Hal itu diungkapkan Kolonel Inf Imam Widhiarto saat menyampaikan paparannya tentang Wawasan Kebangsaan di Pengajian Ulama Umaro dan Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H, yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, di Kantor MUI Kota Depok, Rabu (23/04/2025).

Dandim 0508/Depok menjelaskan fungsi TNI, Polri dan pemerintah sebagai tiga pilar utama dalam pertahanan dan ketertiban negara.

"Presiden RI saat ini memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berdikari, yang memiliki keunggulan sumber daya alam dan sumber daya budaya," ujar Kolonel Inf Imam Widhiarto.

Lebih jauh Kolonel Inf Imam Widhiarto  memaparkan tentang wawasan kebangsaan, dalam hal ini, bagaimana cara pandang kita sebagai bangsa Indonesia yang letaknya sangat strategis berada diantara dua benua, artinya menjadi perlintasan bagi negara asing.

"Selain dua benua juga berada diantara dua Samudra, Hindia dan Pasifik sehingga menjadi jalur perdagangan," ungkapnya.

Lanjut Dandim, tentunya Indonesia membutuhkan sistem pertahanan untuk menjaga semua kekayaan yang ada di dalam perut bumi negara ini, sehingga nantinya kekayaan alam tersebut dapat kita  mewariskan kepada generasi penerus bangsa.

"Harus kita pahami bersama, menjaga semua simbol-simbol kebangsaan memerlukan alat dimana dalam ketatanegaraan kita, Indonesia memiliki dua alat, TNI sebagai pertahanan negara, kemudian Kepolisian Republik Indonesia, sebagai alat keamanan negara serta pemerintahan, adanya eksekutif, legislatif dan yudikatif," paparnya.

Sementara itu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok KH Achmad Solechan menekankan pentingnya peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam kehidupan keagamaan bagi warga Depok yang mayoritas beragama Islam.

Ia juga menyerukan sinergi antara pemerintah, ulama, dan seluruh pemangku kepentingan.


Begitu pula yang sampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Depok, Nina Suzana, yang mengajak para ulama dan tokoh agama untuk menciptakan suasana kondusif dalam kehidupan beragama.

"Pemkot Depok meminta dukungan terhadap program dan janji politik Wali Kota," ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun karakter masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.

Kasat Binmas Polres Metro Depok AKBP Markuat, Mpd mengatakan pembangunan harus dinikmati masyarakat secara merata, tentunya harus terciptanya kondisi yang aman.

"Kondisi aman ini juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. Hal ini menyangkut dalam hal pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan fasitas publik lainnya," ujar AKBP Markuat.

Ia juga menyebutkan, yang menjadi konsen kami untuk kota Depok ini, masalah kemacetan.

"Setiap hari pasti ada di WA grup atau media sosial terkait masalah kemacetan. Memang keadaannya seperti itu, apalagi jumlah kendaraan dengan jalan yang tersedia memang kalau boleh dikatakan, sama dengan daerah saya di Bogor," tambahnya.

"Rasa aman masyarakat berasal dari budaya dan ekonomi masyarakat setempat, pemberdayaan UMKM dan penegakan aturan menjadi kunci stabilitas daerah," tambahnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok saat ini adalah KH. Syihabuddin Ahmad menyebutkan kegiatan halal bihalal ini menjadi momentum dalam memperkuat silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah.

"Peran silaturahmi ini akan menyelesaikan berbagai persoalan sosial," tambahnya.