Turunkan Stunting, Kemendukbangga/BKKBN Gelar Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana

Turunkan Stunting, Kemendukbangga/BKKBN Gelar Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana
Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu, 26 April 2025.

MOJOKERTO, HarianBerita.ID — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menargetkan penurunan angka stunting menjadi 18 persen pada 2025.

Untuk mencapai target itu, Kemendukbangga/BKKBN kembali menggelar Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu, 26 April 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Dekopin Mojokerto, Jalan Ahmad Yani Nomor 93, Kabupaten Mojokerto ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI M Yahya Zaini.

Yahya Zaini memberikan apresiasi dan dukungan terhadap program-program yang telah dicanangkan oleh Kemendukbangga/BKKBN, khususnya dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pencegahan stunting, termasuk program Bangga Kencana.

“Pertama saya memberikan apresiasi dan dukungan terhadap program-program yang sudah dicanangkan oleh Kemendukbangga, khususnya dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pencegahan stunting ini,” ujar Yahya dalam sambutannya.

Selain itu, Yahya juga menyoroti lima program quick wins Kemendukbangga. Menurutnya, dari lima program quick wins tersebut, belum ada program yang secara spesifik menyentuh 1000 hari pertama kehidupan. Padahal intervensi pada masa ini sangat penting dan menentukan keberhasilan pencegahan stunting.

“Saya belum melihat tadi dari lima quick wins itu yang menyentuh 1000 hari pertama kehidupan, itu belum ada Pak Menteri. Na,  ini perlu mungkin disusun secara dia masuk di mana diantara quick wins itu, karena ini sangat sensitif,” jelasnya.

Adapun lima program quick wins dari Kemendukbangga tersebut adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (GATE), AI-SuperApps Keluarga Indonesia, dan Lansia Berdaya (Sidaya).

Sementara itu, terkait gerakan Ayah Teladan yang merupakan gerakan optimalisasi peran ayah untuk menjawab fenomena fatherless di Indonesia, Yahya mempertanyakan peran ibu dalam program tersebut, mengingat ibu juga sangat penting pada masa kehamilan dan menyusui. Ia mengusulkan agar gerakan ini menjadi gerakan Ayah dan Ibu Teladan.

“Ini mungkin perlu disisipkan juga ya kan jadi gerakan ayah dan ibu teladan misalnya begitu ya karena memang hipotesanya ini kan dalam rangka 20% kehilangan peran ayah (fatherless), sehingga gerakan ayah teladan menjadi penting, tapi pertanyaan saya ibunya di mana ini barangkali perlu dipikirkan juga peranan Ibu ini,” ujarnya.

Terakhir, Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum menyasar ibu hamil dan menyusui. Ia meminta agar program ini dapat diintegrasikan dengan baik dan dipercepat pelaksanaannya kepada ibu hamil dan menyusui.

“Kami minta juga supaya ada percepatan juga ya kan pelaksanaan (MBG) melibatkan ibu hamil dan Ibu menyusui dalam program BGN (Badan Gizi Nasional),” tutupnya. 

Turut hadir dalam Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana tersebut Pj Dalduk Fungsional Penata KKB Ahli Muda Kemendukbangga Provinsi Jawa Timur, Desy Mega dan Kepala Dinas P2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Sugeng Nuryadi.